Pemain Real Madrid, Luka Jovic membuat presiden Serbia marah. Apa sebab sang presiden bisa marah kepada pemain ini? Ternyata Jovic pulang ke Belgrade, Serbia, setelah adanya virus corona di Madrid. Sang pemain seharusnya dalam masa karantina disana dan tidak diperbolehkan keluar tanpa alasan yang jelas. Bukan karena negatif atau positifnya sang pemain dari virus corona, namun adanya aturan dari pemerintah Serbia untuk warga negara yang bekerja di luar negeri agar tak memaksa pulang. Hal itu karena saat ini tingkat penyebaran virus corona masih tinggi di beberapa negara.
Serbia menerapkan aturan isolasi diri selama 28 hari bagi mereka yang baru datang dari negara terdampak virus corona. Spanyol memang jadi salah satu negara di Eropa yang kena dampak virus corona paling parah. Namun Jovic ternyata pulang ke kampung halamannya di Serbia yang membuat presiden Serbia, Ana Brnabic marah kepadanya. Bahkan sang presiden memberikan kritik pada pemain Real Madrid ini. “Kami memiliki contoh negatif dari bintang sepakbola kami dan mengabaikan kewajiban untuk mengisolasi diri sehingga mereka dapat kembali ke rumah,” serang Ana Brnabic. Lalu sang presiden lebih keras dengan mengancam akan menangkap Jovic jika pesepakbola 22 tahun itu kembali melanggar aturan. "Kalau dia meninggalkan apartemennya, dia akan ditangkap," ujar Vucic seperti dilansir dari laman berita bola football5star.com.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorSaya pecinta sepak bola yang suka menulis berita bola terbaru hari ini di berbagai blog dan forum. Archives
May 2020
Categories
All
|